Langsung ke konten utama

Asal Muasal Berdirinya Kota Metropolitan yang Menjadi Ibukota Indonesia

 

Foto: detik.com

Jika berbicara tentang DKI Jakarta, pasti yang terlintas dipikiran kita adalah macet dan penuh polusi. Menjadi pusat kota di Indonesia yang dipenuhi dengan segala aktivitas, maka tidak heran kalau Jakarta dianggap seperti itu. Selain itu, ibukota Indonesia ini identik dengan Monumen Nasional atau yang biasa disebut Monas dan Ondel-ondel yang merupakan boneka besar yang menjadi maskot dan warisan Kota Jakarta. Terdapat juga fakta menarik, Jakarta juga mempunyai julukan J-Town atau yang populernya The Big Durian, karena dianggap kota yang sebanding New York City.

Namun dibalik semua itu, apakah kamu tahu sejarah asal muasal berdirinya Jakarta? Yuk, simak!

Cikal bakal lahirnya Kota Jakarta dimulai dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang sudah ada sejak abad kelima. Pelabuhan Sunda Kelapa ini menjadi pusat perdagangan bagi pelosok Nusantara maupun Mancanegara. Dilansir dari Wikipedia, sebelum dikenal dengan nama Jakarta, kota ini sudah 5 kali berganti nama yaitu dimulai dari Sunda Kelapa, lalu pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.

Pada tahun 1596 Belanda pertama kali datang ke Pelabuhan Sunda dengan tujuan mencari rempah-rempah. Seiring berjalannya waktu, Belanda meraup keuntungan yang besar dari perdagangan rempah-rempah tersebut. Belanda memutuskan untuk melakukan ekspansi di Jayakarta sekaligus mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia.

Selanjutnya di tahun 1942 terjadi pendudukan oleh Jepang yang mengganti nama Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Faktanya, ibu kota Indonesia sempat dipindahkan ke Yogyakarta pada 1946 yang disebabkan karena situasi politik yang memanas pada saat itu. Pada akhirnya di tahun 1950 ibu kota Indonesia dipindah lagi ke Djakarta dan masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Foto: Dok. Habil Achmad Samsuri

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945 dilangsungkan di kota Jakarta dan berlanjut diduduki Belanda hingga pengakuan kedaulatan pada 1949. Pergantian nama selanjutnya terjadi sejak kemerdekaan sampai sebelum tahun 1959 yang terjadinya perubahan stasus Kota Djakarta dari sebuah kotapraja di wali kota menjadi daerah tingkat satu yang dipimpin oleh Gubernur pertama, Soemarno Sosroatmodjo. Selanjutnya, Presiden Soekarno membentuk Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Raya pada tahun 1961. Kemudian Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964 pada 31 Agustus 1964.

Sementara itu, hari jadi Kota Jakarta diperingati setiap tanggal 22 Juni yang ditetapkan oleh Sudiro selaku Wali Kota Jakarta periode 1953-1958. Tepatnya pada 22 Juni 1959, Sudiro mengajukan dengan resmi pada sidang pleno dan usulnya itu diterima dengan suara bulat. Sejak saat itu, 22 Juni sebagai tradisi memperingati berdirinya Kota Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chelsea Karina, Sosok Dibalik Suksesnya Web Series AbiGhea

Chelsea Karina telah banyak menulis karya fiksi yang berfokus pada genre romansa. Salah satu karya terbaiknya, AbiGhea yang dialihwahanakan menjadi web series. Dok. Chelsea Karina Chelsea Karina Aolia atau yang dikenal dengan nama penanya, Chelsea Karina adalah seorang penulis muda yang sukses dengan karya fiksinya. Selain menjadi penulis, Chelsea juga seorang mahasiswa aktif di PoliMedia dengan program studi Penerbitan. Berkaya Sejak di Bangku SMA Berawal saat masih di bangku SMA,  Chelsea mulai tertarik untuk menulis saat ia mengenal salah satu platform membaca, Wattpad . Namun, awalnya dia hanya senang membaca saja sampai akhirnya muncul keinginan untuk menciptakan suatu karya yang ingin dipublikasikan di Wattpad . Seiring berjalannya waktu, Chelsea sudah menciptakan beberapa karya di platform baca tersebut. Hingga saat ini, Chelsea sudah memublikasikan empat karyanya di Wattpad , antara lain Alone, Never be Alone, Abighea , dan yang terbaru berjudul Lintang . Tiga dari keem...

La Boheme, Kafe Rooftop Kekinian di Jakarta

  Kafe kekinian di kawasan Setiabudi menawarkan sensasi nongkrong sembari menikmati pemandangan Jakarta dari atas. Lokasinya yang strategis, La Boheme ramai dikunjungi dengan berbagai kalangan. Mulai dari anak muda yang sekedar nongkrong dengan teman-temannya sampai orang dewasa dengan pertemuan bisnis. Foto: Instagram @labohemejkt Keberadaan kafe di ibu kota sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Banyak orang berkunjung untuk makan, minum, atau bahkan sebagai tempat pertemuan penting seperti bisnis hingga yang santai bersama teman-teman.   Beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan kafe dengan konsep di atas bangunan atau biasa disebut rooftop . Café dengan konsep seperti ini banyak disukai karena selain menyantap menu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Jakarta dari atas. Salah satu kafe rooftop yang terkenal di Jakarta, yaitu La Boheme. Berlokasi di tengah-tengah kota, La Boheme mengusung konsep tropikal yang dikelilingi tanaman-tanaman hijau menambah ...

Belajar Ikhlas Lewat Lagu Hits Terbaru Dari Tulus

  Sebuah lagu yang mengajarkan kita makna sesungguhnya dari kata ikhlas. Lewat lagu Hati-Hati di Jalan, Tulus ingin menyampaikan pesan untuk tetap ikhlas meski berpisah dengan seseorang yang dicintai. Foto: kompas.com Setelah 10 tahun berkayra di dunia musik, akhirnya Tulus kembali dengan album terbaru yang bertajuk “Manusia” pada 3 Maraet 2022 lalu. Berisikan 10 lagu, salah satu yang mencuri perhatian pendengarnya yaitu lagu Hati-Hati di Jalan. Lagu tersebut langsung trending topic di media sosial dan menjadi perbincangan hangat netizen setelah perilisannya. Lagu Hati-Hati di Jalan memiliki makna yang mendalam, yaitu mengisahkan tentang kesedihan sepasang kekasih yang merelakan satu sama lain karena sudah tidak lagi satu jalan. Lirik yang dipenuhi diksi indah juga membuat menyentuh hati para pendengarnya. Salah satu lirik yang menarik perhatian pendengar, “Kukira kita asam dan garam. Dan, kita bertemu di belanga”. Kata-kata pada lirik tersebut mungkin terdengar asing jika ...